Bank Indonesia (BI) melaporkan per akhir kuartal II 2021 sebesar USU415,1 miliar atau setara Rp5.972,46 triliun. Berdasarkan laporan Bank Indonesia ULN turun 0,1% (qtq) dibandingkan dengan posisi ULN triwulan I 2021 sebesar USD415,3 miliar.
Secara tahunan, pertumbuhan ULN triwulan II 2021 juga melambat, dari 7,2% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 1,9% (yoy). “Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN Pemerintah dan kontraksi ULN swasta,” sebut Direktur Eksekutif Komunikasi Erwin Haryono melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/8/2021).
ULN tersebut tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah kuartal II 2021 mencapai USD205 miliar atau tumbuh 4,3% (yoy) lebih rendah dari pertumbuhan kuartal I 2021 sebesar 12,6% (yoy).
Penurunan ULN disebabkan oleh penurunan posisi pinjaman luar negeri (loan) seiring dengan pelunasan atas pinjaman yang jatuh tempo selama kiuartal II 2021. Pelunasan pinjaman luar negeri tersebut menjadi bagian penting dalam menjaga kredibilitas pemerintah dalam mengelola ULN.
Sementara itu, aliran modal masuk neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik oleh investor nonresiden meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya seiring kepercayaan investor yang semakin baik sehingga turut mendukung likuiditas di pasar SBN domestik. Tren positif ini juga mendukung Pemerintah dalam mengelola pembiayaan secara hati-hati dan terukur, dengan pembiayaan saat ini berperan cukup besar dalam penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Bank Indonesia menjami ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 17,8% dari total ULN pemerintah, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 17,2%, sektor jasa pendidikan 16,4%, sektor konstruksi 15,4%, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 12,6%.
“Posisi ULN Pemerintah triwulan II 2021 relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah,” kata Erwin.
Sementara ULN swasta menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 0,5% (yoy) pada kuartal II 2021, setelah pada kuartal I-2021 tumbuh positif sebesar 2,6% (yoy). (*).
Apakah RajaKomen.com Aman dan Efektif? Temukan Fakta Pentingnya di Sini!
25 Maret 2025 | 30 Kak Edi
Dalam era digital saat ini, banyak platform yang menawarkan layanan untuk meningkatkan visibilitas konten online. Salah satu platform yang cukup terkenal adalah RajaKomen.com. Namun, muncul ...
Sehat Setiap Hari Dengan Minum Air Putih yang Cukup
12 Jun 2020 | 2214 Kak Edi
Air adalah sumber kehidupan, air juga adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan sehari-hari. Air salah satu kandungan alami dari alam yang tidak memiliki satu efek samping yang ...
Tips Memilih Ucapan Idul Fitri yang Indah untuk Caption Media Sosial
18 Maret 2025 | 36 Kak Edi
Idul Fitri adalah momen yang penuh kebahagiaan dan harapan. Di hari yang suci ini, umat Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Tak hanya sebagai waktu untuk ...
Tips Memilih Universitas Negeri dengan Jurusan IT Terbaik untuk Masa Depanmu
11 Maret 2025 | 37 Kak Edi
Memilih universitas negeri jurusan IT terbaik adalah langkah penting yang akan menentukan arah karier dan masa depan cerah kamu. Mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat, memilih ...
Apa Itu Try Out Kelas 6? Cara Mengatasi Kesulitan dalam Belajar
25 Maret 2025 | 34 Kak Edi
Try out kelas 6 adalah salah satu bagian penting dalam persiapan ujian akhir untuk siswa di tingkat sekolah dasar. Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang Ujian Nasional (UN) yang menjadi ...
Lagi Lagi Jerawat Bikin Pede Minggat
15 Mei 2020 | 1587 Kak Edi
Siapa hayo yang langganan berjerawat? Lho langganan kok jerawat sih say… Masalah jerawat memang sungguh bikin hati resah dan gundah, apalagi jerawat munculnya di pipi, ...