rajapress

Dosen Digital: Tonton Taufik Sebut Pemilu 2024 Hadirkan Perang Opini di Media Sosial

19 Jan 2024  |  385x | Ditulis oleh : Kak Edi
Dosen Digital: Tonton Taufik Sebut Pemilu 2024 Hadirkan Perang Opini di Media Sosial

Dosen digital marketing Universitas Ma’soem Dr. Tonton Taufik Rachman menilai Pemilu 2024 kali ini kerap menghadirkan perang di media sosial. Adapun hal ini tentunya tak lepas dari tren masyarakat yang kini lebih suka mendapatkan berita di media sosial dari unggahan netizen.

Di era serba digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi salah satu alat yang paling berpengaruh dalam menyebarkan opini dan mempengaruhi pemilih. Platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter telah menjadi medan pertempuran yang sengit dalam perang di media sosial, terutama dalam konteks Pemilu 2024.

Dr. Tonton pun membeberkan pengaruh masing-masing platform media sosial terhadap pemilih baru serta dampaknya pada proses politik di Indonesia.

Pengaruh Media Sosial dalam Mempengaruhi Opini Publik

Dr. Tonton menjelaskan Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi platform media sosial. Saat ini, YouTube memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia, sementara TikTok juga mengalami lonjakan popularitas dengan lebih dari 200 juta pengguna.

Di sisi lain, Instagram juga memiliki basis pengguna yang besar dengan lebih dari 85 juta pengguna. Sementara Facebook dan Twitter masing-masing memiliki sekitar 130 juta dan 35 juta pengguna di Indonesia.

“Angka-angka ini menunjukkan betapa besar pengaruh sosial media dalam menyebarkan informasi dan mempengaruhi opini publik di Indonesia,” ujar Dr. Tonton dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).

Pengaruh Opini di Media Sosial Terhadap Pemilih Baru

Perang argumen di media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terutama terhadap pemilih baru. Pengguna media sosial yang terhubung dengan topik politik cenderung terpapar pada berbagai opini dan narasi yang diperkuat melalui konten multimedia.

Dr. Tonton mengungkapkan YouTube dengan konten video panjangnya mampu menjadi wadah bagi para pembuat konten untuk menyebarkan pandangan politik mereka. TikTok, dengan format video pendeknya, menjadi wadah yang cepat dalam menyebarkan opini politik bersifat viral. Instagram, Facebook, dan Twitter juga turut memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan politik baik melalui foto, status, maupun tautan berita.

“Pemilih baru, terutama generasi milenial dan Z, cenderung lebih terbuka terhadap informasi yang mereka terima dari sosial media. Mereka mungkin belum memiliki loyalitas politik yang kuat dan lebih mudah terpengaruh oleh konten-konten yang mereka konsumsi di media sosial. Oleh karena itu, pengaruh sosial media terhadap pemilih baru menjadi sangat signifikan dalam proses politik, terutama dalam Pemilu 2024,” ungkapnya.

Terkait perang di media sosial, Dr. Tonton menjelaskan penting bagi masyarakat untuk menyadari besarnya pengaruh media sosial terhadap pemilih baru di Indonesia. Pasalnya, platform digital, seperti YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter berperan sangat signifikan dalam membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku pemilih.

Menurutnya, Pemilu 2024 akan menjadi ajang di mana peran media sosial dalam proses politik semakin terlihat. Oleh sebab itu, para pelaku politik, khususnya calon-calon pemilu, perlu memahami pentingnya strategi kampanye di media sosial guna meraih dukungan dari pemilih baru.

Dr. Tonton pun menegaskan perang di media sosial bukan hanya sekedar ajang pertarungan narasi dan opini politik, tetapi juga menjadi medan untuk mendapatkan dukungan dari pemilih baru yang semakin terhubung dengan dunia digital.

Seiring berkembangnya teknologi dan digitalisasi, media sosial telah menjadi kekuatan yang tak terelakkan dalam politik modern. Bahkan, pengaruh media sosial terhadap pemilih baru akan terus berkembang pesat di masa yang akan datang.

“Peran dan pengaruh sosial media bagi pemilih baru di Indonesia mencerminkan betapa pentingnya strategi kampanye digital dalam konteks politik modern, khususnya menjelang Pemilu 2024. Para pelaku politik dan partai politik perlu memahami perang di sosial media sebagai medan untuk meraih dukungan dari pemilih baru yang semakin terhubung dengan dunia digital,” pungkasnya.

(Content Promotion/Dr. Tonton)

Berita Terkait
Baca Juga:
Fasilitas di Villa yang Bisa Menemanimu Saat Berlibur

Fasilitas di Villa yang Bisa Menemanimu Saat Berlibur

Pariwisata      

15 Okt 2021 | 1211 Kak Edi


Ketika kamu memutuskan untuk pergi berlibur, ada banyak sekali hal yang harus disiapkan dan diperhatikan. Misalnya kamu ingin berlibur ke Puncak, otomatis pertama-tama kamu harus berfikir ...

Hanya Jaman Jokowi, KPK bisa Takluk

Hanya Jaman Jokowi, KPK bisa Takluk

Nasional      

3 Jun 2021 | 1252 Kak Edi


Sejak banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh PDI Perjuangan, sepertinya menjadi acuan pemerintah untuk mengkerdilkan KPK, agar KPK tidak bisa seenaknya mencari koruptor. Apalagi ...

Medan Mencekam, Puluhan Kios Dibakar dan Dijarah, Ternyata Ini Penyebabnya

Medan Mencekam, Puluhan Kios Dibakar dan Dijarah, Ternyata Ini Penyebabnya

Nasional      

22 Jul 2021 | 1030 Kak Edi


Suasana mencekam terjadi saat tawuran melibatkan ratusan warga di Kelurahan Belawan Bahari, Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu (21/7/2021) dini hari menjelang subuh. Puluhan kios pedagang ...

DPR Akan Evaluasi Penyelenggaraan Haji

DPR Akan Evaluasi Penyelenggaraan Haji

Nasional      

11 Jul 2022 | 827 Kak Edi


Ketua DPR Puan Maharani memastikan pihaknya akan mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1443H/2022 M yang dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag) karena Komisi VIII DPR telah memiliki ...

Hati-Hati! Ternyata Tertawa Terlalu Lebar dapat Picu Dislokasi pada Rahang

Hati-Hati! Ternyata Tertawa Terlalu Lebar dapat Picu Dislokasi pada Rahang

Kesehatan      

1 Des 2020 | 1745 Kak Min


Aghil - Dislokasi rahang dapat terjadi pada siapapun. Saat terjadi dislokasi rahang, maka mulut akan sulit untuk mengatup. Masalah ini ternyata dapat terjadi akibat tertawa ataupun menguap ...

REVOLUSI SOUND SYSTEM MASJID

REVOLUSI SOUND SYSTEM MASJID

Nasional      

12 Agu 2024 | 136 Kak Edi


Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Imbasnya menurut Dewan Masjid Indonesia terdapat kurang lebih 1 juta masjid yang tersebar di seluruh Indonesia. ...