RF

Berikut Adalah 5 Keutamaan Orang yang Sedang Sakit

11 Agu 2021  |  1977x | Ditulis oleh : Kak Edi
Berikut Adalah 5 Keutamaan Orang yang Sedang Sakit

Bagi seorang muslim , sakit yang dideritanya sebenarnya merupakan “kenikmatan” yang memiliki keutamaan . Menurut Ustadz Dr. Irfan Yuhadi, M.S.I, orang yang sedang sakit, selain mempunyai ‘kenikmatan’, juga akan membawa banyak kebaikan kepadanya, jika disikapi dengan bijak .

Dai yang aktif pada rubrik konsultasiislam ini menjelaskan, di antara keutamaan seorang muslim dan muslimah yang sedang ditimpa sakit adalah sebagai berikut:

1. Sarana penghapus dosa

Setiap penyakit yang menimpa seorang muslim akan menjadi penghapus dosa-dosanya . Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata;

ذُكِرَتِ الْحُمَى عِنْدَ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَبَّهَا رَجَلٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبَّهَا فَإِنَّهَا تَنْفِي الذُّنُوْبَ كَمَا تَنْفِي النَّارُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ.

“(Pernah) disebutkan (tentang) demam di sisi Rasulullah, lalu ada seseorang yang mencelanya. Maka Nabi Shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Janganlah engkau mencelanya. Karena sesungguhnya demam dapat menghilangkan dosa-dosa sebagaimana api dapat menghilangkan karat (yang ada pada) besi.” (HR. Ibnu Majah : 3469. Hadis ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani رحمه الله dalam Shahih Ibni Majah Juz 8 : 2793.)

Meskipun sakit yang dirasakan adalah sakit yang sangat ringan –seperti; hanya sekedar tertusuk duri,- maka tetap akan menjadi penghapus dosa. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dari Rasulullah bersabda;

مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمُ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.

”Tidak ada sesuatu pun yang menimpa seorang muslim baik berupa; kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, gangguan, kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya dengannya.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari )

2. Sarana mendapatkan pahala sabar

Ketika seorang muslim sakit dan ia mampu bersabar dengan tidak berkeluh kesah kepada manusia terhadap sakit yang dideritanya, maka ia akan mendapatkan pahala sabar. Sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib ia berkata, Rasulullah bersabda;

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلُّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ.

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin (karena) seluruh urusannya adalah baik. Dan yang demikian itu tidak (terjadi), kecuali bagi seorang mukmin. Jika dikaruniai kesenangan ia bersyukur, dan hal itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan ia bersabar, dan hal itu baik baginya.” (HR. Muslim)

3. Sarana mensyukuri nikmat sehat

Kesehatan yang demikian berharga terkadang akan baru terasa ketika seorang telah jatuh sakit. Padahal banyak manusia yang diberikan karunia kesehatan, namun mereka tertipu dengan menyia-nyiakan kesehatan tersebut. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhu ia berkata, Nabi Shalallahu alaihi wa salam bersabda;

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu padanya, (yaitu); nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Dengan adanya sakit hendaknya menjadi renungan bagi seorang muslim tentang betapa berharganya nikmat kesehatan. Sehingga ketika nantinya ia telah diberikan kesembuhan oleh Allah Ta’ala, maka ia akan benar-benar mengoptimalkan waktu sehat dengan melakukan berbagai amalan kebaikan.

Diriwayatkan dari Ibnu ’Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda;

اِغْتَنَمَ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شَغَلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ.

“Manfaatkan lima perkara sebelum (datangnya) lima perkara; (masa) mudamu sebelum datang (masa) tuamu, (masa) sehatmu sebelum datang (masa) sakitmu, (masa) kayamu sebelum datang (masa) kefakiranmu, (masa) luangmu sebelum datang (masa) sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Hakim Juz 4 : 7846. Hadis ini dishahihkan oleh Syikh Al-Albani رحمه الله dalam Shahihul Jami’ : 1077)

4. Sarana untuk bertaubat

Dosa yang dilakukan oleh manusia akan mendatangkan keburukan dan musibah bagi pelakunya. Dosa dapat menyebabkan seorang terlilit hutang. Sebagaimana Muhammad bin Sirin رحمه الله (Beliau adalah seorang Tabi’in yang wafat di Bashrah tahun 110 H) pernah berkata;

إِنِّيْ لَأَعْرِفُ الذَّنْبَ الَّذِيْ حَمَلَ بِهِ عَلَيَّ الدَّيْنَ

“Sesungguhnya aku mengetahui (dampak) dosaku (dahulu), yang menyebabkanku (sekarang) terlilit hutang.” (Shifatush Shafwah, 3/246)

Sehingga ada kemungkinan bahwa sakit yang dirasakan sekarang merupakan buah dari dosa yang dahulu pernah dilakukan. Maka ketika sakit merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak bertaubat kepada Allah, agar Allah Ta’ala mengampuni semua dosa-dosa kita. Allah berfirman;

يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا تُوْبُوْآ إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nasuha.” (QS. At-Tahrim : 8)

5. Penyemangat agar berbekal untuk kehidupan setelah kematian

Sakit merupakan salah satu pertanda dekatnya ajal kematian. Dengan adanya sakit hendaknya seorang muslim sadar bahwa kematiannya pasti akan datang.

Dengan demikian, sakit akan menjadi penyemangat baginya untuk segera berbekal dengan memperbanyak melakukan amalan kebaikan sebelum ajal kematiannya datang. Allah Ta’ala berfirman;

وَأَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنَاكُمْ مِّنْ قَبْلِ أَنْ يَّأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِيْ إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِّنَ الصَّالِحِيْنَ

”Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang (tanda-tanda) kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu ia (akan menyesal dan) berkata, “Wahai Rabb-ku, seandainya Engkau menangguhkan (kematian)ku sebentar, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. Al-Munafiqun : 10.)

Berita Terkait
Baca Juga:
fitting pipa

Menjual Berbagai Jenis Fitting Pipa Berkualitas dan Rekomended

Tips      

28 Mei 2021 | 1271 Kak Edi


Fitting pipa sangat dibutuhkan sekali oleh semua orang, baik itu untuk rumah tangga ataupun untuk perkantoran, hotel, restaurant, gedung-gedung tinggi,  bahkan perusahaan baik yang ...

Tips Efektif Mengerjakan Contoh Soal Bahasa Inggris Masuk ITB

Tips Efektif Mengerjakan Contoh Soal Bahasa Inggris Masuk ITB

Pendidikan      

4 Maret 2025 | 11 Kak Edi


Mendapatkan peluang untuk belajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah impian bagi banyak pelajar di Indonesia. Persaingan yang ketat dalam proses penerimaan mahasiswa baru membuat ...

Hal yang Harus Di Perhitungkan Dalam Jual Beli Rumah

Hal yang Harus Di Perhitungkan Dalam Jual Beli Rumah

Tips      

20 Okt 2021 | 1750 Kak Edi


Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang dihasilkan dari rakyat dalam berbagai kegiatannya, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak pendapatan negara, pajak barang mewah, pajak ...

Tips Membangun dan Mengembangkan Perkumpulan Agar Kompak

Tips Membangun dan Mengembangkan Perkumpulan Agar Kompak

Tips      

8 Jul 2024 | 205 Kak Edi


Membangun dan mengembangkan perkumpulan menjadi sebuah komunitas yang solid dan kompak merupakan hal yang tidak mudah. Diperlukan kerja keras, kesabaran, kerja sama, serta strategi yang ...

Ide Konten TikTok Tanpa Wajah Dapat Banyak Followers

Ide Konten TikTok Tanpa Wajah Dapat Banyak Followers

Tips      

8 Jul 2024 | 194 Kak Edi


TikTok telah menjadi platform yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jutaan pengguna aktif setiap hari, menciptakan konten yang menarik dan unik merupakan kunci untuk ...

Pesantren Al Masoem

Pesantren Al Masoem : Pondok Pesantren Ramah Anak di Bandung

Pendidikan      

17 Mei 2024 | 330 Kak Edi


Pesantren Al Masoem merupakan salah satu pondok pesantren di Bandung yang terkenal dengan konsepnya yang ramah anak. Dengan memadukan pendidikan agama Islam yang kuat dan pendekatan yang ...